Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘Ehm…ternyata coklat itu’ Category

Komposisi kimia masing-masing jenis coklat berbeda namun unsur utamanya adalah:
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemak, asam oleat, asam stearat dan asam palmitat
4. Vitamin B riboflavin
5. Mineral : kalsium,Fe,Zn
6. Niacin

KANDUNGAN GIZI COKLAT pada Coklat Susu dan Coklat Pahit per 100 gram adalah :
Coklat Susu mengandung Energi (Kal) 381, Protein (g) 9, Lemak (g) 35,9, Kalsium (mg) 200, Fosfor (mg) 200 dan Vit A (SI) 30.
Coklat Pahit mengandung Energi (Kal) 504, Protein (g) 5,5, Lemak (g) 52,9, Kalsium (mg) 98 dan Vit A (SI) 60

Sumber: http://www.google.com

Read Full Post »

Sejak zaman Cortez menjajah Aztec dan membawa pulang cacahuatll dari Dunia Baru. Dalam bahasa Aztec, cacahuatll berarti “Anugerah Tuhan” . Dan cacahuatll ini merupakan makanan penguat tenaga batin masyarakat purba yang disimpan di istana Spanyol. Masyarakat Aztec begitu menyanjunginya, namun seiringnya waktu berjalan, tanggapan negatif tentang coklat bermunculan dan mulai berkembang. Misalnya, coklat dipercayai dapat bikin gemuk atau coklat bisa bikin muka berjerawat dll yang sifatnya negatif bagi tubuh (kebanyakan hal ini dikeluhkan oleh para wanita yang ingin sempurna dalam penampilan). Namun, fakta lain membuktikan bahwa didapati penelitian menghasilkan cacahuatll (atau yang lebih dikenal dengan coklat) mempunyai manfaat positif.

And the positif of fact from chocolate is :chocolate

  1. Coklat tidak menyebabkan timbulnya jerawat

Seringkali orang beranggapan bahwa coklat bisa menyebabkan jerawat,terutama kalangan remaja. Ini sama sekali tidak benar. Jerawat disebabkan oleh perubahan hormon ketika akil baligh yang dialami para remaja pada umumnya, ditambah lagi konsumsi makanan yang kurang mengandung zinc dan banyak iodin. Pertambahan hormon menyebabkan kelenjar mengeluarkan sebum, yang mengalir ke permukaan kulit. Sebum yang tersekat/ mengendap membentuk jerawat.

Ensiklopedia Dermatologi menjelaskan bahwa makanan tidak mempengaruhi timbulnya jerawat, termasuk coklat. Pola makan yang kurang baik juga memungkinkan timbulnya jerawat.

Jadi, para remaja jangan takut untuk mengonsumsi coklat yang telah menjadi kegemaran kalian.

  1. Coklat tidak menggemukan

Badan kita gemuk bukan dikarenakan coklat, tapi akibat kita mengonsumsi makanan secara berlebihan. Hal ini akan menimbulkan timbunan lemak di tubuh kita yang sering kita sebut kelebihan berat badan alias gemuk. Mengonsumsi makanan secara sederhana(cukup), termasuk coklat, diimbangi dengan senam kardiovaskular adalah cara yang tepat untuk mengendalikan volume berat badan agar tetap normal.

Dokter dan para pakar kesehatan menyarankan agar kita mengonsumsi secara sederhana(cukup) dan teratur. Karena setiap makanan pada dasarnya tidak menyebabkan kegemukan kecuali dikonsumsi secara berlebihan. Sebagai peringatan, Persatuan Makanan Amerika menyatakan agar, “….coklat dimakan secara sederhana”.

  1. Pengidap diabetes diperbolehkan mengonsumsi coklat

Dalam kurun waktu 20 tahun, peringatan tentang makanan yang boleh dimakan oleh penderita diabetes terus dilakukan. Persatuan Diabetes Britain, Perusahaan Dietitik Amerika dan Persatuan Diabetes Malaysia mengakui bahwa pemberian makanan manis (mengandung gula) dalam jumlah tertentu sebagai bagian dari diet tinggi serat dan rendah lemak, boleh diterima. Tetapi, dalam komposisi yang relatif cukup sesuai dengan aturan dokter atau pakar kesehatan.

  1. Coklat tidak menyebabkan karies gigi

Sebenarnya, kerusakan gigi disebabkan oleh pelbagai faktor, seperti pengikisan email pada gigi adalah proses dinamik. Acid(asam) yang dihasilkan dari pecahan karbohidrat makanan di dalam mulut menyebabkan pengikisan ini.

< p style=”margin-left:.25in;text-indent:.5in;margin-bottom:0;line-height:100%;”>Perlu diketahui, Tanin pada coklat membantu mencegah karies dengan mengurangi plak, saat acid oksalik dalam coklat mengurangi produksi acid. Menjaga kebersihan mulut dan pem-flouridan air akan mengurangi karies gigi. Makanya,makan coklat tetep… Jangan lupa gosok giginya.

  1. Coklat tidak menyebabkan penyakit Jantung.

Dalam hal ini coklat juga sering disalahkan, padahal penyakit jantung disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, minum beralkohol, tidak berolahraga dan makan yang tidak sehat dan berlemak.Itulah penyebabnya.

Sebaliknya, coklat mengandung antioksidan (fenol)yang mungkin mampu mengurangi tahap kepadatan lipoprotein (kolesterol LDL). Hasil kajian membuktikan, bahwa acid stearik pada lemak coklat tidak berpengaruh ada kolesterol darah.

Untuk menjaga kesehatan, kita harus memperbanyak mengonsumsi makanan berserat dan karbohidrat kompleks dan mengurangi makanan berlemak dan gula. Serta rajin berolahraga. Menggunakan coklat sebagai bahan diet juga tak masalah bagi jantung.

  1. Coklat sebagai sumber tenaga batin

Walaupun belum terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan tenaga batin tapi coklat memberikan reaksi positif kepada konsumen saat menikmatinya. Karena tindakan kimia otak dan memperbaiki mood seseorang. Ditambah aroma,rasa da kelezatan coklat memberikan kenikmatan tersendiri dan mengurangi rasa sakit bagi penikmatnya. Penyebabnya mungkin gabungan rasa yang mengandung khasiat dan ramuan psikoaktif coklat. Gleen Cardwell menyatakan: “Makan coklat antara nikmat sebenar kehidupan”.

Untuk itu jangan ragu memilih coklat sebagai makanan favorit karena coklat tidak berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi tiap hari. Namun, tetap diseimbangi dengan olahraga ya….!

Sumber : http://www.google.com

Read Full Post »